Advertisement

© 2013-2014 All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Stres Berasal dari Diri Sendiri, Benarkah?

Stres Berasal dari Diri Sendiri, Benarkah?
Lingkungan kita selalu berubah. Namun kerap kita sulit menyesuaikan diri. Saat kita belum menyesuaikan diri, di situlah timbul stres. Stres bisa berasal dari mana saja, Pada wanita karir atau karyawan baik itu laki-laki atau perempuan, kantor merupakan tempat yang sangat potensial menjadi sumber stres. Tidak hanya pekerja kantoran yang rentan terhadap stres, ibu rumah tanggapun kerap menghadapinya. Belum lagi, wanita karir yang merangkap ibu rumah tangga.

Ternyata penyebab stres paling utama berasal dari pribadi kita sendiri. Bagaimana seseorang mempersepsikan pengalamannya – itulah yang  berperan besar dalam menciptakan stres.
Beberapa temuan dari hasil penelitian Repetti dan kawan-kawan (1989) diantaranya:

1. Status wanita yang bekerja memberikan kontribusi positif lebih pada wanita yang belum menikah daripada wanita yang sudah menikah.
2. Wanita yang sudah menikah merasa sehat mentalnya ketika pasangannya pun ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas-tugas domestik rumah tangga.
3. Seseorang wanita bekerja akan mendapat efek positif bila pekerjaannya sejalan dengan keinginannya.
4. Pekerjaan yang memiliki tuntutan yang signifikan dan pengawasan yang minim akan meningkatkan resiko kesehatan pada wanita bekerja.
5. Beberapa wanita yang bekerja memperoleh kepuasan yang lebih dibandingkan dengan wanita yang menjalankan peran hanya sebagai ibu rumah tangga, ibu, dan relawan sosial.
6. Interaksi sosial pada lingkungan kerja memberikan kesempatan untuk wanita mendapatkan dukungan yang nantinya akan meningkatkan daya tahan kesehatannya.
7. Wanita yang bekerja justru memiliki kesehatan mental yang lebih baik sebagai dampak dari kejelasan pendapatan yang dimilikinya, dibandingkan dengan kelompok wanita yang tidak bekerja (murni hanya mengandalkan pendapatan dari suami).



Reaksi yang muncul sangat bersifat subyektif. Bagaimana seorang perempuan bereaksi terhadap stres, dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1.Kemampuan untuk menerima situasi secara berbeda (peran dari persepsi).
2.Pengalaman kerja sebelumnya.
3.Dukungan sosial dari atasan dan teman.
4.Kemampuan ambang penerimaan terhadap stres tertentu (berkaitan dengan siapa yang berperan sebagai pengendali).



Biasakan bicara dengan diri sendiri. Stressor yang sama bisa menghasilkan reaksi yang berbeda. Sebaliknya, reaksi yang sama bisa dihasilkan dari stressor yang berbeda. Dengan mengenal diri sendiri dapat meminimalisasi reaksi stres sehingga nantinya dapat lebih mengoptimalkan penyesuaian dirinya dalam situasii menekan. Tanya pada orang sekitar bagaimana cara efektif mengurangi stres. Berdayakan peran pasangan, keluarga besar, teman, serta sahabat.

Referensi :

-    Ardiyanti N. Manajemen Stres pada Wanita Karir. Anakku. 2008
-    Ardiyanti N. Seluk Beluk Stres. Anakku. 2008
-    Repetti. RL, Matthews.KA,& Walden.I (1989). Employment and Women's Health : Effects of Paid Employment on Womens Mental and Physical Health. American Psychologist. 44. 1394-1401

separador

0 komentar:

Advertisement

Blog Kisah Remaja